Rabu, 22 Juli 2009

Pantun Putus Cinta (versi melayu)

Pantun Putus Cinta
-
Pantun ini berisi kekecewaan jalinan kasih yang berujung pada kekecewaan, karena salah satu pasangan ternyata memutus jalinan kisah baik karena menikah, dipinang, dibawa lari orang lain, atau dijodohkan oleh orang tua.
-
Anak kera mencuri manggis
Matanya pedih kena jelatang
Awak tertawa hati menangis
Karena kekasih dibawa orang
-
Mabuklah orang dalam perahu
Ombak besar setinggi rumah
Mabuklah abang memendam rindu
Adik kudengar pergi menikah
-
Baik berburu di malam hari
Bersuluh bulan dengan bintang
Adik kucumbu di dalam mimpi
Tubuhmu sudah ditangan orang
-
Untuk apa orang ke hulu
Kalau klek sudah berlubang
Untuk apa hamba menunggu
Kalau adik sudah bertunang
-
Hari minggu jalan ke pasar
Disana belanja membeli udang
Hatiku pilu rasa terbakar
Bunga kupuja dipetik orang
-
Habislah buah pisang nangka
Pisang serawak tegak sebatang
Habislah tuah hilanglah muka
Pinangan awak ditolak orang
-
Fajar subuh sudahlah terbit
Tanda hari menjelang siang
Terbakar tubuh dadaku sakit
Adinda kini dipinang orang
-
Galah bukan sebarang galah
Galah orang pemanjat pinang
Salah bukan sebarang salah
Salah abang lambat meminang
-
Buluh cina berwarna kuning
Tegak lurus dengan kokohnya
Karena adik sudah berpaling
Badanku kurus menanggung duka
-
Sudahlah makan tidak berkuah
Nasi yang ada terasa kurang
Sudahlah badan tidak bertuah
Kekasih pula dilarikan orang
-
Bagaimana padi tidakkan basah
Pagi petang dilimbur pasang
Bagaimana hati tidakkan patah
Kekasih hilang direbut orang
-
Diam-diam orang berkayuh
Karena takut dikejar buaya
Saban malam abang mengeluh
Karena adik sudah berpunya
-
Jatuh bangkit orang berburu
Mengejar kijang kesana sini
Tubuhku sakit tulangpun ngilu
Mendengar abang sudah berbini
-
Jatuh tupai salah melompat
Bekejar naik ke batang pinang
Tubuhku lunglai patah semangat
Mendengar adik dipinang orang
-
Beras padi diindang orang
Supaya tahu mana antahnya
Belas hati memandang abang
Adik ditunggu sudah berpunya
-
Belilah aruan serta belanak
Dapat dipindang sesudah bersih
Hati menyetan dadaku bengkak
Melihat abang berpindah kasih
-
Bulan sabit diambang petang
Makin dipandang semakin indah
Sudah senasib abang yang malang
Hendak meminang adik lah nikah
-
Bulan sabit di langit tinggi
Sayup-sayup mata memandang
Sudahlah nasib celaka diri
Adik kucinta dipinang orang
-
Dari teluk berjalan pulang
Naik kerumah sudahlah senja
Hatiku remuk bukan kepakang
Adik tercinta sudah berpunya
-
Kemana lagi membawa ketupat
Bunga sekaki sudahlah layu
Kemana lagi adik bermanja
Kanda kunanti tak mahu tahu
-
Bulan haji bulan mulia
Besar kecik tiada terbilang
Rasakan mati badan sebelah
Mendengar adik dipinang orang
-
Batang nangka putik sejari
Rebah ke tanah lapuk terbuang
Abang menyangka adik sendiri
Rupanya sudah duduk bertunang
-
Bagaimana bunga kan jadi mekar
Kalaulah kumbang sudah menyeri
Bagaiman hamba memberi kabar
Kalaulah abang sudah beristeri
-
Benang ditenun berhari-hari
Lambat laun menjadi kain
Abang melamun gila menanti
Adik lah kawin ke orang lain
-
Beras bukan sebarang beras
Beras ditumbuk membuang antah
Panas bukan sebarang panas
Panas menengok abang menikah
-
Banyaklah upih dicari orang
Untuk pembungkus lempuk durian
Hendak kupilih kekasih orang
Mabuklah hamba duduk sendirian
-
Bangau bukan sembarang bangau
Bangau putih berparuh panjang
Risau bukan sembarang risau
Risau kekasih direbut orang
-
Jikalau kumbang sudah menyeri
Tentulah kelopaknya menjadi layu
Kalaulah abang sudah beristeri
Tentulah adik kan kuberi tahu
-
Apa guna kacang direndang
Bila masak direndam lagi
Apa guna abang meminang
Bila isteri sudah beranak
-
Batang pinang sudahlah patah
Tak lama lagi tentulah rubuh
Orang kusayang sudah menikah
Kemana lagi daku berlabuh
-
Alangkah elok naik perahu
Di sana mudah mencari angin
Abanglah bujuk adik tak mau
Rupanya ada janji yang lain
-
Bagaimana titi takkan terendam
Hujan lebat semelah hulu
Bagaimana kami takkan berdendam
Tuan lah dapat pasangan baru
-
Bagaimana kita hendak berhenti
Karena di jalan orang curiga
Bagaimana hamba hendak berjanji
Karena tuan memandang harta
-
Badik diasah berulang kali
Untuk berperang melawan musuh
Adik gelisah mengenang janji
Kutengok abang kian menjauh
-
Bagaimanalah kita hendak berunding
Orang berbantah setiap hari
Bagaimana hamba hendak disunting
Abanglah sudah beranak isteri
-
Bagaimana kita hendak melangkah
Tulang sendiri terasa goyang
Bagaimana hamba hendak menikah
Abang lah menjadi laki orang
-
Tali kecapi disebut orang
Bila dipetik bunyinya nyaring
Hati ku ini mabuk kepayang
Karena adik sudah berpaling
-
Bagaimana kita hendak berlayar
Ombak besar memecah tebing
Bagaimana hamba hendak bersabar
Kudengar abang sudah berpaling
-
sumber;http://melayuonline.com/cultur... b20%3D=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar