Jumat, 24 Juli 2009

Kebijakan Terorisme Saudi Dianggap Melanggar HAM

RIYADH–Amnesty International mengkritik keras Arab Saudi akibat kasus pelanggaran HAM yang diduga dilakukan dibawah program perang melawan terorismenya.
Dalam sebuah laporan baru kelompok pegiat HAM ini menyatakan sejak 2001 lebih dari 3000 warga Saudi telah ditahan selama bertahun-tahun tanpa dakwaan atau pengadilan.
Dalam laporan setebal 69 halaman, Amnesty menyatakan catatan HAM Arab Saudi “mengejutkan” dan “menakutkan”.
Amnesty mengatakan masyarakat internasional terlalu mendiamkan pelanggaran ini.
Pemerintah Saudi dikenal luas telah menundukkan Alqaidah di negeri mereka dan Amnesty International menyimpulkan bahwa kebanyakan dari ribuan orang yang ditahan tanpa sidang adalah tersangka yang diduga terkait dengan kelompok yang menyerang warga asing dan lainnya.
Namun kata laporan itu kasus-kasus ini disembunyikan, dan dengan mngutip banyak contoh, Amnesty bahkan meragukan kalau standar HAM paling das! ar diberlakukan.
Ketua Amnesti program Timur Tengah dan Afrika Utara, Malcolm Smart, mengatakan, “Ini tidak adil, anti terorisme telah membuat langkah-langkah yang sungguh memperparah kondisi dan melanggar HAM.”
Direktur Amnesty di kantornya di Inggris, Kate Allen, menyatakan bahwa kecuali untuk program pemasyarakatan kembali mantan jihadi, dan persidangan massal yang sudah diatur sebelumnya, kebiasaan pemerintah Arab Saudi untuk menyembunyikan sesuatu bahkan makin ketat dilakukan dalam kasus “keamanan” ini.
“Kami menyerukan”, kata Allen, “dilakukannya perubahan mendasar dari kebijakan pemerintah Saudi”
-
(Republika online, 23 Juli 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar