Jumat, 31 Juli 2009

JANGAN TAKUT HANTU!

Jangan lagi takut hantu atau arwah yang bergentayangan, karena sesungguhnya tidak ada orang yang meninggal lantas nyawanya bergentayangan.

Coba aja baca firman Allah di QS 39:42 yang artinya :

“Allah memegang jiwa ketika ia mati dan jiwa yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia menahan jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir”
Mangkanya kita gak boleh sombong, karena dalam keadaan tidurpun kita masih dikontrol oleh Allah, masih di manage oleh Allah.

KISAH NYATA : teman ustadz ada yang pernah tidur selama 24 jam, isterinya sudah berusaha membangunkannya tapi gak bangun-bangun, bahkan sudah diguyur air se ember juga gak bangun juga (diguyur air lho…bayangkan!) tapi tetap tidur! akhirnya sang isteri memanggil tetangganya, dan kemudian memanggil dokter, tapi setelah diperiksa oleh Dokter orang tersebut memang sedang tidur biasa, tidak pingsan, tidak mati suri. Semua tetangga pada ngumpul pada nungguin apakah dia akan bangun lagi apa tidak, begitu orang tersebut bangun eh...malah dia yang kaget karena..... lho kok pada ngumpul disini ada apa? Akhirnya dijelaskan bahwa dia sudah tidur selama 24 jam, gak bisa dibangunkan, diguyur air juga gak bangun. Setelah bangun ditanyaain macam-macam, mimpi apa waktu tidur, bagaimana perasaannya, lihat apa saja waktu tidur, jawabnya ya gak ada apa-apa tuh, gak ada masalah, ya...biasa-biasa saja lah...karena memang dia tidur biasa. Karena ruhnya masih dipegang Allah, belum dikembalikan, ya tidur terus.

HADITS yang diriwatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda :
“Apabila salah seorang di antara kamu hendak tidur maka kibaskanlah bagian dalam selimutnya karena dia tidak mengetahui apa yang ada di balik itu. Kemudian berdoalah, ‘dengan nama-Mu, ya Tuhanku, aku letakkan lambungku dan dengan nama-Mu aku angkat lambungku. Jika Engkau menahan jiwaku maka kasihanilah dia dan jika Engkau melepaskannya maka jagalah dengan penjagaan yang Engkau lakukan terhadap hamba-hamba-Mu yang saleh”.

Tentang NYAWA MANUSIA :
Waktu tidur = ruh/nyawa/jiwanya digenggam Allah
Waktu bangun = = ruh/nyawa/jiwanya dikembalikan
Waktu mati = nyawanya ditahan (jadi tidak keluyuran jadi hantu lho...)
Mulai sekarang jangan takut sama HANTU, semua tontonan tentang hantu di TV itu bohong!

“Nafsun” di terjemahkan dengan “Nyawa” ada di ayat : 3:185 dab 21:35

Pak, apa benar jin itu bisa menyerupai manusia?
Ya bisa, Malaikat bisa menyerupai manusia tapi manusia tidak tahu, dan kalau Nabi Muhammad bisa melihat Malaikat Jibril dalam bentuk manusia, itu karena ridho dan kuasa Allah, karena diberitahu Allah.
Jadi kalau ada yang cerita : “Waktu saya pergi haji, di Masjidil Haram, saya ditolong orang dikasih tempat untuk shalat, tapi ketika mau shalat orang tsb tidak ada, wah..jangan-jangan orang tadi itu malaikat ya..?” nah, cerita seperti ini gak boleh dipercaya karena kita kan gak tahu apa benar tadi Malaikat, darimana tahunya kalau Malaikat? Kalau Nabi Muhammad bisa tahu karena diberitahu oleh Allah. Kalau kita siapa yang kasih tahu?
Jin juga bisa jadi manusia tapi manusia juga tidak tahu. Jadi kalau ada yang bilang bisa lihat Jin, sudah jelas bahwa orang itu BOHONG! Lihat firman Allah di QS 7 : 27 = “…..sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak dapat melihat mereka….. “

Kewajiban jin dan manusia adalah menyembah Allah.
Apa sieh bedanya menyembah dengan ibadah?
Kalau shalat saja itu namanya menyembah.
Tapi kalau ibadah itu segala aktifitas, contohnya tidur, bisa dibilang ibadah, mandi juga bisa termasuk ibadah, tapi tidur yang bagaimana dan mandi yang bagaimana yang bisa disebut ibadah? Mandi yang termasuk ibadah adalah yang sesuai syariat, waktu mau mandi niat karena Allah, baca doa dulu......jadi mandinya seorang mukmin dapat pahala lho....tapi kalau mandi karena badan kotor, karena udara panas ya gak dapat pahala, hanya dapat bersih dan segarnya saja. Oleh karena itu jangan lupa niatkan karena Allah.

Ibadah tidak untuk kepentingan Allah tapi untuk kepentingan si pengabdi sendiri.
Allah tidak minta rejeki kepada kalian tapi Allah yang memberi rejeki.
Puasa juga untuk kepentingan diri kita sendiri.
Kalau kita tidak menyembah Allah kita akan tersiksa, berarti menyembah itu untuk kepentingan kita.
Kita menyembah atau tidak kepada Allah, tidak ada bedanya bagi Allah, Allah tidak pernah dirugikan justru kita sendiri yang akan rugi kalau kita gak mau menyembah.

Wassalam,
Nani Utarida.
Dalam catatan ini: Putri Lestari (catatan), Dewi Yana, Dewi Nilasari (catatan), Emmy Cholida (catatan), Emma Utariyanti, Tomy Gnt (catatan | remove tag), Ahmad Munif Al-Majnuni (catatan), Sjultje Juliani, Dinni Moeljadi, Grendhy Oetarindahwan, Kartika Ria Roshana, Dita Permatasari, Moi Metha, Adjie Cruel Ramone, Dilla Karmila, Rini Asmoro (catatan), Retno Puji Astuti, Utari Triwardani, Ambar Dwi Yani, Aming Soejitno, Rizal Agam, Cok Kasenda, Ikra Cendana Lintang, Dioma Asatsuku Pratama, Nita Fatoni (catatan), Dea Thamrin S, Gus Bambang, Arief Daryanto, Saiful Rachman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar