Jumat, 11 Juni 2010

Kedzaliman: Kegelapan pada Hari Kiamat

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda: “Siapapun yang menindas kehormatan orang lain atau hal lainnya, ia harus segera meminta maaf kepadanya sebelum datang hari Kiamat yang pada saat itu tidak ada dinar atau dirham (yang dapat mengganti kedzalimannya). Apabila ia memiliki amal shaleh, maka amal shalehnya akan diambil sesuai dengan bobot pernindasan yang telah dilakukannya (di dunia). Dan jika ia tidak mempunyai kebaikan, maka dosa orang-orang yang tertindas akan dibebankan kepadanya (HR. Bukhari)

Hadis itu menerangkan kepada kita agar hati-hati berbuat kedzaliman. Karena hal itu akan diperhitungkan di akherat nanti. Orang yang berbuat dzalim akan dituntut atas kedzalimannya oleh orang yang didzalimi. Bagaimana cara menebus dosa kedzaliman itu?

Umpamanya Si A berbuat dzalim kepada si B. Di akherat nanti si B akan menuntut si A. Kemudian si A membayar kedzaliman itu dengan memberikan amal kebaikannya kepada si B sampai mencukupinya. Akan tetapi jika belum cukup, dan amal kebaikan si A telah habis, maka dosa si B akan diberikan/dipindahkan kepada si A.

Cobalah kita renungkan. Jika si A telah banyak berbuat dzalim ke banyak orang, tentu orang-orang itu akan menuntut si A. Akhirnya kebaikan si A bisa habis, bahkan tekor. Akhirnya dosa orang-orang yang didzalimi akan dipindahkan kepada si A. Akibatnya dosa si A akan bertambah banyak dan menumpuk. Sementara di yaumil Hisab nanti, antara dosa dan amal kebaikan seorang hamba akan ditimbang. Jika amal kebaikannya lebih berat, maka hamba itu akan masuk syurga. Akan tetapi jika dosanya lebih berat maka hamba itu akan masuk neraka. Bagaimaan jadinya jika seorang hamba banyak beban dosanya?

Betapa bahaya jika orang berbuat dzalim itu. Selain amal kebaikannya akan berburang, atau mungkin habis untuk menebus dosa kedzaliman. Lebih celaka lagi, bisa jadi dosanya akan bertambah banyak akibat limpahan dosa dari orang-orang yang dia dzalimi. Karena itu Rasulullah menyuruh kita agar segera meminta maaf kepada orang yang kita dzalimi, sebelum datangnya hari Kiamat (kematian).

Dalam suatu kesempatan Rasulullah bertanya kepada para sahabat: “Tahukah kalian orang yang bangkrut? Ada sahabat yang menjawab: “Ya Rasulullah!, orang yang bangkrut itu adalah orang yang berdagang sehingga merugi, jangankan dapat untung, modalnya pun habis tidak kembali.” Rasulullah SAW menjelaskan, “Bukan itu maksudnya, tetapi orang yang bangkrut itu adalah orang yang meninggal dengan membawa banyak amal kebaikan, tetapi membawa segudang kedzaliman.” Dalam hadis lain disebutkan:

Dari Ibnu Umar ra. Nabi SAW bersaabda: Kedzaliman akan menjadi kegelapan pada hari Kiamat” (HR. Bukhari)

Waspadalah…….! Walaupun seseorang mempunyai banyak amal kebaikan, dia akan tetap celaka jika banyak pula berbuat dzalim. Amal kebaikannya akan habis untuk menebus kedzalimannya. Oleh karena itu Rasulullah SAW memerintahkan kepada kita untuk saling menolong sesama muslim:

Suatu ketika Rasulullah SAW bersabda: “Tolonglah orang yang berbuat dzalim dan orang yang didzalimi.” Para sabahat bertanya: “Kalau orang yang didzalimi kami mengerti, tapi bagaimana kami menolong orang yang berbuat dzalim?” Rasulullah menjawab: “Cegahlah ia berbuat dzalim”

Salah satu bentuk kedzaliman yang sering terlupakan adalah hutang. Ingatlah bahwa hutang seseorang yang tidak dibayar, kemudian terbawa mati, maka akan akan diselesaikan di akherat nanti seperti menebus dosa kedzaliman. Maka hati-hatilah dengan hutang.

Wallahu’alam Bishshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar