Rabu, 12 Mei 2010

Jadilah Facebooker Yang Mukhlis

Jadilah Facebooker Yang Mukhlis

إن الحمد لله ، نحمده ونستعينه ونستغفره ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا ، من يهده الله فلا مضل له ، ومن يضلل فلن تجد له وليًا مرشدًا .
أما بعد : فإن خير الكلام كلام الله ، وخير الهدي هدي محمد - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - ، وشر الأمور محدثاتها ، وكل محدثة بدعة ، وكل بدعة ضلالة ، وكل ضلالة في النار .


saudaraku yang semoga dirahmati Allah,
alhamdulillah, patut kita syukuri bersama, bahwa perkembangan teknologi semakin hari semakin canggih,
terlebih lagi di dunia maya ini sungguh sangat luar biasa sekali perkembangannya,
jangankan kita melihat 10 tahun atau 20 tahun kebelakang,
dalam jarak 1 bulan saja sudah banyak sekali dihasilkan penemuan-penemuan baru di bidang teknologi ini,
dan tentunya ini merupakan suatu kenikmatan dan kemudahan yang datang dari Allah Subhanahu wa Ta'ala yang patut kita syukuri bersama,
sehingga dengan nikmat inilah banyak sekali manfa'at yang bisa kita rasakan,

dan salah satu dari sekian banyak penemuan-penemuan yang ada, terutama di dunia maya ini yang tidak asing lagi bagi kita adalah situs jejaring sosial yang kita kenal dengan nama facebook,
siapa sih diantara kita yang tidak kenal dengan facebook, saya rasa hampir semua orang mengenalnya, dari pejabat tinggi sampai rakyat jelata, dari direktur perusahaan sampai tukang sapu, dari pengusaha sukses sampai tukang sayur, dari mahasiswa sampai murid SD bahkan sampai anak TK pun kenal dengan yang namanya facebook, masya'Allah sungguh sangat luar biasa sekali.

sehingga subhanallah dengan adanya facebook ini sangat banyak sekali manfa'at yang bisa kita rasakan, seperti misalnya kita bisa saling mengenal satu sama lain, bisa saling menjalin ukhuwah, saling memberikan nasehat, begitu pula dalam hal dakwah alhamdulillah dengan adanya sarana ini dakwah semakin mudah untuk disebar luaskan,
(walaupun tentu tidak kita pungkiri banyak pula mudharat yang ada di dalamnya, tergantung motifasi dari pengguna itu sendiri)

namun pada tulisan ini, saya hanya ingin membicarakan salah satu manfa'at dari facebook ini yang bisa kita pergunakan, yaitu sarana dalam rangka untuk menyebarkan dakwah,

saudaraku yang semoga selalu dirahmati Allah ta'ala,
mungkin kita sudah pada tahu bahwa seluruh fasilitas yang ada di dalam facebook bisa kita jadikan sarana untuk berdakwah,
entah itu yang berupa status, catatan, video, grup, undangan, maupun yang lainnya,

namun saudaraku sekalian,
yang harus selalu kita perhatikan ketika kita mempergunakan semua fasilitas tersebut, hendaknya kita berusaha membekali diri kita dengan ilmu,
jangan sampai apa yang kita lakukan hanyalah perbuatan yang sia-sia dan tidak bermanfaat bagi kita atau bahkan mungkin justru akan menjadi bumerang buat kita sendiri nantinya,

karena wajib bagi kita untuk berilmu, sebab ilmu adalah kunci dari segala sesuatu,
al-imam al-Bukhari menulis sebuah Bab di dalam kitab shahihnya yang beliau beri judul
Bab al-ilmu qablal qauli wal 'amal, berilmu sebelum berkata dan beramal,
beliau mengisaratkan kepada kita bahwa wajib bagi siapapun untuk berilmu terlebih dahulu sebelum berkata dan beramal,
tidak terkecuali di dalam facebook ini, kitapun wajib untuk memiliki ilmu,
apalagi berbicara tentang masalah agama, tentu kita harus berhati-hati dan harus memiliki ilmunya, tidak boleh sembarangan berbicara masalah agama tanpa ilmu, karena akibatnya akan fatal tentunya.

kemudian saudaraku sekalian,
selain berilmu hendaknya kita senantiasa bertaqwa kepada Allah ta'ala,
karena ketaqwaan kita akan membentengi diri kita dari hal-hal yang akan menjerumuskan diri kita kepada perkara yang tidak diredhai oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

saudaraku sekalian,
mengapa demikian..?
karena setiap apa yang kita lakukan di facebook ini sangat berpotensi sekali untuk berbuat sesuatu yang akan menggelincirkan kita dari jalan Allah ta'ala, dan apabila kita memperhatikan dengan baik yaitu dengan kacamata syari'at maka kita akan melihat bahwa sangat banyak sekali didalam facebook ini hal-hal yang dapat menjerumaskan diri kita kedalam kebinasaan jika kita tidak membentengi diri kita dengan ilmu dan taqwa,

salah satu hal perkara buruk yang akan kita bicarakan tersebut adalah ketidak ikhlasan dalam amalan yang kita lakukan.

kita ambil contoh saja misalnya ketika kita membuat sebuah status di facebook, secara tidak sadar terkadang kita telah berbuat riya' atau tidak ikhlas dengan amalan kita,
seperti menceritakan keadaan kita yang sedang melaksanakan amal ibadah kepada Allah yang semestinya tidak perlu kita ceritakan kepada orang lain,

sekedar contoh, misalnya membuat status seperti ini:

"alhamdulillah sebentar lagi maghrib.. buka pake apa ya..? bingung nyari makanan nih.. mamah lagi pergi..?"

dan banyak lagi status-status lainnya yang serupa dan tidak penting, yang saya rasa status semacam ini tidak perlu dibuat atau disampaikan ke orang lain,
karena didalamnya cenderung terselip perasaan riya',

kalaupun seandainya kita tidak bermaksud untuk riya' ?,
hal ini sebetulnya bisa menimbulkan prasangka buruk bagi yang membacanya,

misalnya yang membaca akan berkata:

"riya' amat sih ini orang.... pake cerita ke orang laen segala..., kalo mau buka..?
buka aja.. gak usah pamer amalan dan ngomong.. ke orang"

dan prasangka-prasangka buruk lainya akibat dari status semacam ini,

disamping itu saudaraku sekalian,
diantara bentuk ketidak ikhlasan kita ketika membuat status adalah kita mengharapkan banyak yang akan memberikan jempol terhadap status yang kita buat tersebut, dan kita merasa gembira jika banyak yang memberikan jempolnya kepada kita dan merasa bangga dengan status tersebut karena banyak yang menyukainya, bahkan terkadang disertai dengan perasaan ujub,
akan tetapi ketika status kita tersebut sedikit atau bahkan tidak ada yang memberikan jempol kitapun merasa sedih dan kecewa,

inilah sekedar contoh saja diantara bentuk ketidak ikhlasan yang sering muncul didalam hati kita dan masih banyak lagi yang lainnya, yang apabila hal ini kita biarkan maka akan membuat diri kita celaka, nas-alullahas salamah wal 'afiyah,

maka dari itu hendaknya mari kita lebih berhati-hati lagi dalam membuat sebuah status di facebook kita, jangan membuat status yang tidak penting, ataupun status yang justru akan merusak amal kita sendiri,
mari kita pikirkan masak-masak apa yang akan kita ucapkan, mengapa kita harus mengucapkan dan untuk apa kita harus mengucapkan, karena status yang kita buat di facebook bisa mencerminkan kepribadian kita sendiri, wallahu a'lam.
sekali lagi saudaraku mari kita selalu berhati-hati jangan sampai kita terjatuh kedalam perbuatan riya' yang akan merusak amalan kita dan mengakibatkan tidak mendapat pahala yang seharusnya kita dapatkan,

ingatlah wahai saudaraku bahwa Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang
lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat riya'. dan enggan
(menolong dengan) barang berguna. (Q.S. Al Maa'uun : 4 - 7)

dan juga Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi:


مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan dengan mencampurkan kesyirikan bersama-Ku, niscaya Aku tinggalkan dia dan amal kesyirikannya itu”.
dan juga di hadits qudsi yang lain Allah berfirman:
“Aku adalah yang paling tidak butuh kepada syarikat, maka barangsiapa yang beramal suatu amalan untuku lantas ia mensyerikatkan amalannya tersebut (juga) kepada selainku maka Aku berlepas diri darinya dan ia untuk yang dia syarikatkan”
(HR. Ibnu Majah 2/1405 no. 4202, dan ia adalah hadits yang shahih, sebagaimana perkataan Syaikh Abdul Malik Ar-Romadhoni, adapun lafal Imam Muslim (4/2289 no 2985) adalah, “aku tinggalkan dia dan ksyirikannya”).

maka setiap amalan yang kita lakukuan yang tercampur dengan riya', tidak akan diterima oleh Allah subhanahu wata'ala,

saudaraku yang semoga Allah selalu melindungi kita,
kembali lagi ke pembicaraan awal, sebagaimana yang telah saya katakan diatas bahwa diantara manfaat facebook ini adalah sebagai sarana untuk menyebar dakwah,
terkhusus lagi dalam bentuk catatan,
dan saya gembira sekali karena banyak diantara ikhwah yang mempunyai ghirah dan semangat yang turut berusaha membantu menyebarkan dakwah melalui facebook ini dengan notes atau catatan-catatan yang mereka buat, sehingga banyak pula saudara-saudara kita yang tadinya belum mengenal syari'at dengan benar akhirnya mereka bisa mendapatkan hidayah mengetahui ajaran Islam dengan benar,

namun perlu saya ingatkan kembali saudaraku sekalian yang semoga Allah merahmati kita,
bahwa syaithan selama-lamanya akan selalu menggoda manusia agar tergelincir dari jalan Allah ta'ala,
termasuk ketika kita membuat sebuah catatan di facebook ini,
dan mungkin hal ini tidak kita sadari, sebagaimana yang sudah kita bahas diatas ketika kita membuat status terkadang ada ketidak ikhlasan dalam hati kita, begitu pula ketika kita membuat catatanpun sangat berpotensi sekali untuk berbuat riya' wahai saudaraku,

untuk itu ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan kepada saudaraku sekalian ketika kita membuat sebuah catatan, apalagi catatan yang berkaitan dengan agama, agar kita tidak terjerumaus kedalam kesalahan fatal yang akan menyebabkan kerugian besar bagi diri kita,

1.hendaknya kita berilmu,

sebelum kita membuat sebuah catatan hendaknya kita faham betul materi tulisan yang kita buat, jangan sampai kita berbicara tanpa ilmu apalagi tentang perkara agama, jangan sampai kita berbicara sesuatu yang belum kita kuasai ilmunya dengan baik, karena berbahaya bagi diri kita dan juga orang lain,
dengan kata lain jangan kita berbicara melebihi batas kemampuan ilmu kita, kalo kita merasa bukan ahlinya lebih baik kita serahkan kepada yang lebih berhak untuk berbicara, jangan sampai kita termasuk yang disebutkan dalam hadits berikut:

dari hadits Hudzaifah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Akan muncul da’i-da’i yang menyeru ke Neraka jahannam, barangsiapa yang menerima seruan mereka maka mereka akan menjerumuskannya ke dalam jahannam”. Hudzaifah bertanya: “Wahai Rasululah sebutkan ciri mereka?” Rasulullah menjawab : “Mereka dari golongan kita dan berbicara dengan lisan-lisan kita.”


maka dari itu kalau kita tidak mengerti hendaknya diam atau bertanya kepada ahlinya,
Allah Ta’ala juga memerintahkan agar orang yang tidak mengetahui bertanya kepada orang yang mengetahui dalam firman-Nya:

Artinya: ”Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,” (QS. an-Nahl: 43)

fenomena berbicara tanpa ilmu bisa baca artikelnya di sini
http://alimalbantuliy.blogspot.com/2010/05/telah-datang-zamannya-dai-dai-berdawah.html

2.jujur dan amanah.

hal yang sering kita lupakan, dan sering kali tidak jujur dengan catatan kita, terlebih lagi catatan yang bukan karya kita sendiri atau hasil copypaste, tidak jarang kita berbuat khianat alias tidak menyertakan sang penulis asli dalam catatan yang kita buat dan juga dari mana kita coppast, atau dari buku apa kita menyalin tulisan,
entah karena lupa atau memang sengaja melakukannya, wallahu a'lam
karena dalam hal ini ada banyak kemungkinan yang mendorong seseorang melakukannya,
misalnya biar orang yang membaca catatan kita menganggap bahwa tulisan tersebut seolah-olah adalah hasil karya kita sendiri, dan kita tidak ingin orang lain mengetahui kalo tulisan tersebut hanyalah hasil copast saja,
dan kalau memang artikel tersebut benar-benar cuman hasil copast mengapa kita harus malu untuk mengakuinya...?, marilah kita belajar jujur dalam hal ini.

3.hendaknya berusaha untuk ikhlas,

sering juga kita terpeleset dalam hal ini, ketika kita membuat catatan sering timbul perasaan ingin dipuji, ingin supaya disebut berilmu, mencari popularitas dan lain sebagainya, dan ini jelas perkara yang akan menghancurkan diri kita sendiri nantinya.
dan pembahasan mengenai keikhlasan saya kira tidak perlu saya ulangi lagi, karena sudah jelas bahwa setiap amalan yang kita lakukan yang tidak disertai dengan keikhlasan maka amalan kita akan menjadi amalan yang sia-sia. wallahu a'lamu bishawab.
pembahasan tentang keikhlasan yang lebih lengkap silahkan bisa dilihat dusini
http://www.facebook.com/profile.php?id=100000116940235&v=app_2347471856&ref=profile#!/note.php?note_id=388678676221

demikian saudaraku sekalian uraian singkat yang bisa saya sampaikan, sekedar nasehat untuk saudaraku semua terutama buat saya pribadi untuk bahan muhasabah agar lebih bisa menjaga diri dari hal-hal yang akan menggelincirkan kita dari tuntunan Agama kita yang mulia,
walaupun sebenarnya sangat banyak sekali yang ingin saya sampaikan, namun karena saya tidak ingin berpanjang-panjang kalimat karena khawatir yang membacanya akan jemu,
untuk itu mohon ma'af atas segala kekurangannya, yang benar dari Allah Ta'ala dan yang salah dari saya pribadi yang dha'if dan dari syaithan,

washallallhu 'ala Nabiyina Muhammad wa 'ala ahlihi wa shahbihi wa sallam, wa akhiru da'wana anilhamdulillahi Rabbil 'alamin.


cileungsi, hari Rabu, 12 mei 2010 / 27 jumadil awwal 1431
ditulis oleh hamba yang dho'if
Abu Hanifah Alim Al-bantuliy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar